1. Permainan Kasti
Permainan
kasti merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang sangat
populer di Indonesia jauh sebelum zaman penjajahan jepang. Bahkan pada
zaman Belanda juga sudah dikenal masyarakat. Pada waktu itu permainan
kasti sering dipertandingkan dalam kejuaraan antar sekolah, sehingga
permainan ini sangat dikenal dan diajarkan di sekolah-sekolah menengah
dan bahkan di masyarakat. Pada acara nasional permainan ini pernah
dipertandingkan, tetapi belakangan ini mulai kurang dikenal dan
terpingirkan.
Apabila
kita perhatikan dari sifat permainan, dalam permainan kasti ini ada
yang berpendapat agak negatif, salah satunya yaitu akan menjadikan anak
dendam terhadap temannya. Ini mungkin saja terjadi bila disekolah itu
guru hanya memberikan permainan kasti tanpa mempertimbangkan aspek
pendidikan jasmani, sehingga guru tidak melaksanakan pendidikan jasmani
melalui kasti.
A. Lapangan Kasti Dua Tiang Hinggap
Lapangan
permainan kasti berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran luasnya
adalah lebih kurang panjang 60 meter dan lebar 30 meter(tidak mutlak).
Lima meter dari panjang lapangan dipergunakan untuk ruangan tempat
penjaga belakang, tempat pemukul, tempat pelambung, dan tempat pemain
pemukul. Lapangan dilengkapi dengan tiang penyelamat yang diletakkan
dengan jarak 5 meter dari garis pemukul dan 5 meter dari garis samping.
Sedangkan tiang hinggap ada dua buah yang masing-masing diletakan
berjarak 10 meter dari tiang lainnya, 10 meter dari garis belakang dan
juga 5 meter dari garis samping.
Ruang Bebas
|
B. Permainan Kasti Dengan Dua Tiang Hinggap
Permainan
ini juga terdiri dari lapangan yang panjangnya hanya 40 meter kali 20
meter, permainan terdiri dari dua regu pelempar dan penjaga. Pelempar
pertama memulai permainan dengan melemparkan bola dari dalam ruangan
lempar dan berusaha melemparkan bola sejauh mungkin dalam daerah
lemparan dan tidak keluar dari lapangan, maka lemparan dianggap betul.
Setelah melemparkan bola ia dapat lari ke tiang 2 bila
ia sanggup, tetapi dapat pada tiang 1 sebagai penyelamat. Bila ia lari
ke tiang 2 sebelum sampai ke tiang tersebut ia dilempar oleh regu
penjaga dan tidak kena maka ia boleh kembali masuk ke ruang bebas dan ia
memperoleh nilai 2 kalau itu hasil lemparannya sendiri dan nilai 1 bila
dengan lemparan temannya.
Tetapi
bila ia kena maka terjadi penggantian permainan tidak bebas, penjaga
lapangan dapat nilai satu bila ia berhasil menangkap bola lemparan dari
pelempar. Pemain akan diganti dengan tidak bebas, kalu regu pelempar
kena lemparan yang sah oleh salah seorang regu lapangan. Permainan kasti
yang juga dimainkan oleh dua regu yang terdiri dari 12 orang setiap
regu.
1. Perlengkapan
Permainan
ini dilengkapi dengan kayu pemukul yaitu kayu, yang bentuknya bulat
telur atau oval yang panjangnya sekitar 50 - 60 cm dengan garis menengah
3,5 - 5 cm. Sedangkan pemegang 15 - 20 cm dengan tebal 3 - 4 cm.
Disamping itu juga bola untuk permainan kasti sudah dibulatkan
sedemikian rupa yang berisi ijuk atau sabut yang kelilingnya 19 - 21 cm
dan beratnya 70 - 80 gram.
Bendera
disiapkan untuk setiap sudut lapangan dan tanda tengah lapangan. Untuk
tiang hinggap juga terdiri dari tiang yang diberi bendera yang
ditanamkan sedemikian rupa sehingga tidak mudah tercabut sewaktu pelari
memegangnya.
2. Tekhnik dan taktik permainan kasti
Adapun
teknik perorangan dalam permainan kasti ini secara umum adalah sama
halnya seperti permainan bola bakar, teknik ketrampilan dasar yang perlu
dipelajari di antaranya :
a. Teknik jalan dan lari.
b. Teknik melempar.
c. Teknik menangkap.
d. Teknik melambungkan.
e. Teknik memukul.
f. Teknik mengelak.
a. Penguasaan teknik individu
Dalam
ketrampilan individu semuanyapermainan kecil yang mempergunakan bola
kecil dapat dikatakan sama atau hampir sama, hanya saja dalam permainan
kasti dengan dua tiang hinggap adalah dasar permainan untuk
mempergunakan taktik bermain bagi individu dalam memulai permainan,
tetapi taktik ini juga sangat berhubungan dengan ketrampilan dasar yang
betul-betul sudah dikuasainya, dan bila teknik yang sudah dikuasai
dengan baik maka akan menimbulkan kepercayaan pada dirinya dalam
melakukan suatu taktik, yaitu bagaimana ia akan menghindari lemparan
dari regu lapangan yaitu dengan gerakan membungkuk, melompat ataupun
meliuk dan sebagainya sehingga sulit untuk dilempar.
Teknik
dan taktik dalam permainan kasti ini yang utama bagi regu pemukul
diantaranya adalah; regu pemukul dengan sendirinya sudah menguasai
teknik memukul yang baik sehingga ia dapat mengaarahkan bolanya
kemanapun yang ia suka,yaitu dengan membentuk posisi kakinya dan
mengarahkan bahu ketempat sasaran yang akan dituju. Mungkin bola akan
dipukul kuat, pelan, dan mungkin hanya menyentuhkan pemukulnya sajapada
bola dan kemudian ia akan melanjutkan dengan teknik berlari yang baik,
apakah ia akan berlari berbelok-belok atau membungkuk atau juga
melompat.
b. Taktik regu lapangan
Taktik
bagi regu lapangan adalah menjaga bola yang datang padanya dapat
ditangkap dengan baik sehingga dapat menghasilkan satu nilai. Disamping
teknik menangkap bola yang datang padanya sebagai kiriman dari temannya
untuk dilanjutkan melempar pelari yang sedang berlari. Bagi mereka yang
mempunyai keyakinan lemparannya tidak akan menghasilkan maka ia akan
mengirim bola pada temannya, dan mereka akan mengepung lawannya. Jadi
usaha regu penjaga adalah bagaimana agar regu pemukul dapat dilempar
atau seluruh bola yang dipukulnya dapat ditangkap, dan dapat melempar
regu pemukul.
C. Peraturan Permainan Kasti
Peraturan
permainan kasti di indonesia sebenarnya sudah disusun yang ada sekarang
ini. Akan tetapi karena tidak ada induk organisasinya, maka peraturan
kasti ini banyak dimodifikasi oleh daerah-daerah sehingga beberapa
peraturan sedikit berbeda. Walaupun demikian peraturan permainan ini
dapat dikembangkan lagi sesuai dengan kebutuhan permainan.
1. Lapangan
Ukuran
lapangan adalah empat persegi panjang dan kalu memungkinkan adalah 30
kali 60 meter. Lapangan yang tidak cukup dapat juga dilaksanakan dengan
bola kasti sederhana.
Pada
setiap sudut lapangan diberi bendera termasuk pada tiang hinggapnya. 5
kali 30 meter dari lapangan separohnya diambil untuk ruang bebas
sedangkan selebihnya adalah ruang pukul yang disiapkan 5 kali 15 meter
yang dibagi tiga dengan batas bujur sangkar 5 meter ditempatkan pemukul
bebas dalam ruangnya, sedangkan pelambung berdiri pada petak 1 kali 1
meter dalam ruangan pada seberang pemukul, ini dapat berubah apabila ada
pemukul yang kidal, sedangkan selebihnya adalah lapangan untuk penjaga
yang didalamnya ada tiang pertolongan dengan jari-jari 1 meter terletak 5
meter dari garis samping dan garis pemukul. Disamping itu juga ada
tiang bebas sebanyak dua buah yang ditempatkan pada jarak 10 meter dari
garis samping dan 5 meter dari garis belakang.
a. Kayu pemukul
Kayu
pemukul adalah kayu,yang bentuknya bulat telur atau oval yang
panjangnya sekitar 50 – 60 cm dengan garis menengah3,5 – 5 cm. Sedangkan
pemegangnya 15 – 20 cm dengan tebalnya 3,5 – 4 cm.
b. Bola
Bola
untuk permainan kasti sudah dibuatkan sedemikian rupa yang berisi ijuk
atau sabut yang kelilingnya 19 – 21 cm, dan beratnya 70 – 80 gram.
c. Lama permainan
Permainan dilakukan 2 x 20 menit atau 2 x 30 menit (dapat disesuaikan).
d. Pemain
Pemain
terdiri dari dua regu yang dipimpin oleh seorang ketua dan
masing-masing 12 orang dan 3 pemain cadangan, semuanya pemain mempunyai
nomor dada yang jelas.
e. Regu pemukul
Setelah menentukan dengan undian regu pemukul dan regu lapangan, maka regu pemukul berada dalam ruangan bebas.
f. Regu lapangan
Regu lapangan berada bebas dalam lapangan, kecuali :
· Pelambung yang berada dalam tempat pelambung.
· Penjaga belakang berada pada petak atau ruangannya.
· Tidak berada pada jalan tiang pertolongan.
g. Melambungkan bola
Pelambung bertugas melambungkan bola pada pelambung sesuai dengan permintaan.
h. Lambungan betul
Lambungan
betul bila: bola dekat pada pemukul dengan ketinggian antara lutut dan
kepala, disamping sesuai dengan permintaan pemukul.
i. Lambungan salah
Ini terjadi bila:
· Tidak sesuai yang disampaikan di atas
· Terlalu jauh dari badan.
· Pemberian bola terlalu keras.
· Bolanya diputar.
Pemukul dapat menolak atau tidak memukul lambungan salah.
j. Jumlah pukulan
Setiap
regu pemukul hanya berhak atas satu pukulan saja. Kecuali pembebasan
dapat memukul 3 kali sebab semua temannya berada pada tiang hinggap.
Disebut juga bembebas.
k. Giliran pemukul
Pemukul
pertama adalah nomor terendah begitu juga mulai setelah istirahat.
Sedangkan untuk memulai pada giliran setelah regu lapangan menjadi regu
pemukul yang berhak memulai adlah lanjutan dari sebelum menjadi regu
lapangan.
l. Pukulan betul atau salah
Pukulan
dikatakan betul bola dipukul melewati garis pukul dan menyentuh tanah
pada lapangan. Atau tidak keluar dari garis salah atau lapangan. Kayu
pemukul diletakan dalam daerah petak pemukul dengan baik. Pelari boleh
langsung lari pada tiang bebas dan kalau mungkin kembali lagi dengan
mendapat nilai dua. Yang tidak sesuai dengan yang dikatakan sebelum ini
adalah pemukul yang salah. Pelari tidak diperbolehkan lari ke iang
bebas, tetapi ia harus berhenti di tiang pertolongan sampai salah
seorang temannya memukul bola.
m. Melanjutkan lari
Pelari
yang dengan pukulan salah berada pada tiang pertolongan, ia dapat
melanjutkan larinya bila ada giliran pukulan dari temennya. Ia boleh
terus lari pada tempat yang dituju.
n. Bola mati
Bola dikatakan mati apabila:
· Bola sudah pada tangan pelambung
· Pukulan salah
· Bola hilang
· Terjadi pertukaran bebas
o. Bola dalam permainan
Bola dalam permainan bila:
· Sehabis memukul
· Sesudah pukulan luncas atau salah lalu bola dimainkan oleh regu lapangan
· Ada tanda dari wasit
p. Bola hilang
Bola hilang kalau bola tidak dapat diambil regu lapangan, atau bola jauh ke daerah penonton, dan peluit wasit menentukannya.
q. Melempar
Lemparan
dianggap sah bila bola dilemparkan dari sembarang tempat dan bolanya
lepas dari tangan pelempar sehingga mengenai pelari.
r. Bertukar tempat bebas tidak bebas
Apabila
regu pemukul kena lemparan maka saat itu regu pemukul langsung menjadi
regu lapangan, dengan segera ia dapat melempar lawannya yang berusaha
untuk menyelamatkan dirinya ke ruang atau tiang bebas serta tiang
pertolongan. Pertukaran ini juga bisa terjadi bila regu pemukulmemegang
bola walaupun pada saat menerima bola yang akan dipukul. Begitu juga
halnya bila pemain lapangan sudah masuk lebih dulu ke dalam ruangan
bebas sebelum temanya melempar(lemparannya tidak sah), atau regu pemukul
lebih dulu ke luar sebelum temannya akan dilempar.
s. Pertukaran bebas
Pertukaran bebas terjadi bila:
· Regu lapangan memiliki 3 bola tangkap dalam satu babak,
· Pukulan pembebas tidak berhasil dan dibakar oleh regu lapangan,
· Pemukul keluar ruang bebas tidak untuk memukul,
· Kayu pemukul lepas,
· Pelari yang tidak menyentuh tiang bebas sudah masuk kembali ke ruang bebas.
D. Pelaksana Pertandingan
Untuk
melaksanakan pertandingan, tidak bisa kita melaksanakan dengan begitu
saja tanpa adanya suatu perencanaan, dan perencanaan ini juga harus
sesuai dengan siapa yang akan melaksanakan dan merencanakan pertandingan
tersebut, maka dari itu panitia mempunyai tugas sebagaimana yang sudah
disampaikan sebelumnya.
a. Menyusun petugas pertandingan
Petugas pertandingan terdiri dari:
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Pembantu umum
e. Seksi-seksi, termasuk
1). Seksi perwasitan
2). Seksi alat dan lapangan
3). Seksi konsumsi
4). Dan lain-lain.
2. Permainan Kippers
A. Pengertian
Nama
permainan kippers berasal dari bahasa Belanda, yaitu kiepers. Permainan
ini dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing regu terdiri atas 12
orang. Regu pemukul harus mengumpulkan angka atau nilai sebanyak
mungkin. Sementara itu regu penjaga harus berusaha supaya lawan tidak
memperoleh angka atau nilai. Seorang pemain dapat memperoleh nilai jika
dapat memukul dengan baik. Selanjutnya lari menuju tiang hinggap dan
kembali ke daerah regu pemukul.
B. Perlengkapan permainan
Perlengkapannya sebagai berikut:
a. Lapangan
Lapangan permainan kippers berukuran 65 x 30 meter. Ruang bebas 5 x 15 meter. Ruang regu pemukul 5 x 15 meter.
b. Alat
(a) Pemukul
Terbuat dari kayu dengan panjang 60 cm. Garis tengah pemukul 3,5 cm.
(b) Bola
Bola terbuat dari karet elastis, berat bola 80 gram dan garis tengah 7 cm.
(c) Tiang hinggap
Duah
buah tiang hinggap yang terbuat dari besi atau bambu. Panjang tiang 1,5
cm dengan garis tengah 2 cm. Bagian atas tiang berbentuk melingkar.
(d) Tiang bendera
Ukurannya
sama dengan tiang hinggap, berjumlah 2 buah dan di bagian atas tiang
diberi bendera dengan warna terang agar mudah dilihat.
(e) Tiang kecil
Tiang kecil diletakkan disudut-sudut lapangan, ujung tiang diberi bendera.
C. Teknik dasar permainan kippers
Teknik dasar permainan kippers adalah sebagi berikut:
a. Menangkap bola
Cara menangkap bola dalam permainan kippers adalah sebagai berikut:
1. Buka kaki agar lebar, lutut agak ditekuk.
2. Kedua tangan di depan dada dengan jari-jari tangan terbuka.
3. Perhatikan datangnya bola, bola ditanggkap dengan rileks dan searah dengan arah larinya bola.
b. Melempar bola
Mengoper
bola harus menggunakkan teknik yang benar. Tujuannya adalah supaya bola
mudah untuk ditangkap oleh teman satu regu dengan.
Beberapa cara melempar bola dalam permainan kippers, adalah sebagai berikut:
1. Lemparan ayunan atas
Lemparan
ayunan atas, sikap kaki kuda-kuda. Kaki kanan dan tangan kanan memegang
bola direntangkan ke kanan belakang agak ke atas. Awalan melempar,
condongkan badan ke belakang, tangan kanan ditarik ke belakang dan
tangan kiri mengambil sikap keseimbangan.
Ayunkan
tangan kanan kuat ke depan (sebagai gerak ikutan). Pada akhir pelepasan
bola pergelangan tangan melecut hingga jari-jari tangan menghadap ke
bawah.
2. Lemparan ayunan bawah
Sikap
kuda-kuda kaki kanan ke belakang, badan condong ke belakang, tekuklah
kaki lebih dalam. Julurkan tangan kanan memegang bola dengan lurus, dan
tegak lurus tagak lurus dengan badan. Ayunkan lengan kanan ke atas unutk
melempar bola.
c. Memukul
Teknik memukul dapat di bedakan yaitu:
1) Pukulan melambung jauh
a. Peganglah pemukul pada bagian pangkalnya.
b. Setelah bola dilambungkan, rentangkan salah satu kaki sesuai dengan tangan yang digunakan unutk memukul.
c. Berat
badan pada kaki yang direntangkan, badan condong ke belakang, tekukan
lutut yang direntangkan sedalam mungkin, tetapi tetap dalam
keseimbangan.
d. Tangan pemukul dijulurkan lurus, tegak lurus dengan badan dan membentuk sudut 45o dengan garis datar.
e. Usahakan
bola terkena tepat pada ujung pemukul, hingga lengan ayunan pukulan
sepanjang mungkin dan lepasnya bola membentuk sudut 45o.
f. Perkenaan bola lebih kurang setinggi bahu.
g. Arah bola tergantung arah pemukul saat perkenaan dengan bola.
2) Pukulan datar ke depan
a. Sikap seperti pada pukulan melambung jauh, hanya badan tetap tegap dan kaki tidak di tekuk.
b. Perkenaan kayu pemukul dan bola saling tegak lurus dan kayu pemukul dalam gerakan horizontal.
c. Arah bola akan ke kanan atau ke kiri tergantung kepada arah hadap kayupemukul saat perkenaan dengan bola.
3) Pukulan menyamping ke kiri
a. Sikap seperti pada pukulan datar ke depan, tetapi kaki kanan diubah ke depan agak ke kanan.
b. Badan diputar searah dengan arah pukulan.
c. Ayunan lengan sedemikian rupa hingga perkenaan kayu pemukul dan bola sedikit dari atas menuju ke bawah.
4) Pukulan menyamping ke kanan
a. Ayunan dari belakang kepala menuju ke depan.
b. Sikap seperti pada pukulan datar ke depan, hanya lengan ditarik ke atas sedikit ke belakang.
c. Arah pukulan dari atas menuju ke bawah dengan sudut pukulan sesuai dengan arah yang di kehendaki.
D. Cara bermain kippers
1. Siswa dibagi dua regu, yaitu masing-masing regu terdiri atas 12 orang dengan nomor dada 1 sampai 12.
2. Sebelum bermain kapten regu melakukan undian.
3. Setiap pemain berhak memukul satu kali, kecuali pemain pembebas (pemain terakhir), ia berhak memukul tiga kali.
4. Pemukul dengan pukulan yang benar dan dapat kembali dengan selamat, mendapat nilai dua.
5. Pemukul
dengan pukulan yang benar dan dapat kembali dengan selamat, bila ada
teman lainnya memukul dengan benar maka mendapat niali satu.
6. Waktu permainan berupa inning (masing-masing regu mempunyai kesempatan sama untuk menjadi regu jaga dan regu pemukul).
E. Peraturan permainan kippers
Peraturan permainan kippers adalah sebagai berikut:
a. Waktu permainan berupa inning (masing-masing regu mempunyai kesempatan sama untuk menjadi regu jaga dan regu pemukul).
b. Satu regu terdiri atas 12 pemain mengenakan nomor dada dari 1 sampai 12.
c. Kewajiban regu pemukul: memukul bola, lari ke tiang hinggap, dan kembali ke ruang pemukul (B).
d. Kewajiban regu penjaga:
1. Menangkap bola yang dipukul.
2. “Mematikan” pelari dengan melempar bola.
3. “Membakar ruang” regu pemukul bila tidak ada pemukul lagi.
e. Pemukul harus melambungkan bolanya sendiri.
f. Pukulan dinyatakan baik, bila bola jatuh didaerah lapangan (30 meter) dan boleh berlari menuju tiang hinggap.
g. Ketentuan pelari sebagai berikut:
1) Bila
bola dikembalikan ke ruang regu pemukul atau ruang pukul,baik melambung
atau menyusur tanah, melewati garis batas ruang regu pemukul dari
lapangan permainan, pelari harus berhenti di tempat.
2) Bila bola hilang pelari harus berhenti, dan boleh berlari lagi bila bola sudah ditemukan dan dimasukan ke dalam lapangan.
3) Seoarang
pemain yang tidak terkena lemparan boleh langsung masuk ke ruang
pemukul (B), tanpa menuju tiang hinggap (C) atau (D) lebih dulu.
4) Seoarang pemukul yag sah pukulannya, boleh tetap tinggal di ruang pukul, kalau dipandangnya membahayakan.
5) Seorang pelari yang menururt perhitungannya dalam situasi membahayakan, boleh kembali ke tiang hinggap atau ke ruang pukul.
6) Pemukul
yang salah atau meleset pukulannya tidak boleh berlari, tetapi harus
menunggu atas pukulan yang sah dan teman berikutnya.
7) Bila regu pemukul tinggal seorang lagi maka pemukul ini diberi kesempatan untuk memukul 3 kali pukulan yang sah.
h. Lemparan untuk mematikan lawan
Lemparan
harus mengenai bagian bahu ke bawah. Penjaga tidak boleh berlari dengan
membawa bola. Jadi, harus mengoper dengan kawan supaya dapat mendekati
pelari. Lemparan yang mengenai pelari dapat menyebabkan pergantian,
operan bola harus dilakukan dengan satu tangan.
i. Bola tangkap dan cara pergantian
Bola
tangkap harus dilakukan dengan cara satu tangan, pada waktu bola
tangkap yang ketiga si penangkap harus melemparkan bolategak lurus ke
atas, dengan membelakangi ruang pukul dan regu jaga secepatnya menuju ke
ruang regu pemukul atau ke tiang hinggap.
j. Penilaian
1. Bola tangkap memperoleh nilai satu.
2. Kembali keruang partai pemukul, dengan pukulan yang sah atas pukulan sendiri memperoleh nila dua.
3. Kembali atas pukulan kawan, dan pelari itu tidak melakukan kesalahan pukul, mendapat nilai satu.
3. Permainan Rounders
1. Pengertian Rounders
Dalam
permainan ini setelah memukul bola, pemain berlari mengelilingi
lapangan yang ditandai sebagai”Rounders”. Regu yang dapat mengelilingi
lapangan lebih banyak,dinyatakan sebagai pemenang.Olahraga ini berasal
dari Inggris bersamaan dengan softball.
2. Lapangan dan peralatan Rounders
Lapangan
permainan berbentuk segi lima. Ditandai dengan empat tiang tegak lurus
yang masing-masing panjangnya 1,20 meter dan di pasang setiap sudut.
Jarak antara pemukul bola dengan tiang pertama 12 meter (jarak sama
dengan tiang ketiga). Dari tiang ketiga ke tiang ke empat 8,50 meter.
Jarak antara pemukul dengan pelontar bola 7,50 meter. Arena pelontar
bola 2,50 ’2,50 meter dan arena pemukul bola 2’2 meter.
Stick (pemukul bola) berbantuk panjang bulat.Stick terbuat dari kayu dengan ukuran panjang kurang lebih 46 cm dan berat 370 gram. Bola bergaris tengah 19 cm dengan berat 70-85 gram.
3. Teknik-Teknik Bermain Rounder
a. Teknik Melempar Bola
Melempar
merupakan hal yang utama dalam permainan rounders,yaitu pada waktu
regunya menjaga regu lapangan. Apabila setiap anggota regu itu dapat
melempar dengan kecepatan yang cukup besar dan ketepatan yang baik, maka
regu tersebut akan menjadi regu yang kuat dalam pertahanan.
Teknik melempar bola adalah sebagai berikut:
1) Teknik melempar bola melambung ( parabola)
a) Bola dipegang pada pangkal ruas jari tangan, di antara jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis.
b) Ketiganya saling memegang, sedangkan jari kelingking dan ibu jari mengontrol bola agar tidak terjatuh.
c) Ketika melempar,biasanya menggunakan tangan kanan dengan kaki kiri berada di depan.
d) Setelah bola lepas dari tangan, maka kaki kanan mengikuti atau melangkah ke depan.
e) Pandangan ke arah sasaran.
2) Teknik Lemparan bola mendatar
a) Lemparan umumnya dilakukan dengan tangan kanan.
b) Posisi badan tidak terlalu condong ke belakang.
c) Pada saat melempar mendatar, gerakan lengan diayun dari belakang ke depan dan tidak melebihi kepala.
3) Teknik lemparan menyusur tanah
a) Bola dilemparkan menyusur tanah, posisi kaki ditekuk dan badan condong ke depan.
b) Lengan pelempar memegang bola, kemudian tarik tangan ke belakang.
c) Ayunkan tangan ke depan mengarah ke bawah dan lemparkan bola.
4) Teknik lemparan bola bagi pelambung (Pitcher)
Pitcher
adalah pemain yang pertama dapat mematikan lawan. Lemparannya yang
keras dan cepat akan menyulitkan pemukul sehingga ia dengan mudah dapat
mematikan regu pemukul.
Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
a) Berdiri tegak, salah satu kaki kanan berada di depan;
b) Bola di pegangdi samping paha kaki kanan;
c) Condongkan badan ke depan;
d) Putar lengan kanan yang memegang bola 360o;
e) bersamaan
dengan itu langkahkan kaki kiri ke depan, lepaskan bola saat bola
berada di samping paha kaki kanan ikuti dengan lecutan pergelangan
tangan.
5) Teknik Menangkap Bola
Menangkap
bola merupakan faktor penentu keberhasilan sebuah regu. Teknik ini
merupakan salah satu unsur yang penting dalam pertahanan. Dilihat dari
datangnya bola,menangkap bola dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
sebagai berikut:
1) Teknik menangkap bola melambung
Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
a) Ikuti datangnya bola.
b) Menangkap bola dapat dilakukan dengan merapatkan kedua tangan di depan dada.
c) Pada saat bola tertangkap, jari-jari segera ditutup dan cepat ditarik ke arah badan.
2) Teknik menangkap bola mendatar
Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
a) Jika bola datang mendatar dan tepat di depan badan, bola dapat ditangkap seperti menangkap bola yang datangnya melambung.
b) Jika
bola datang mendatar disamping kanan atau kiri badan, maka cara
menangkapnya dengan menjulurkan lengan ke samping kanan atau kiri badan.
c) Jika sudah mahir, maka dapat dilakukan dengan satu tangan.
3) Teknik menangkap bola menyusur tanah
Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
a) Dengan sikap membungkuk, kedua lutut ditekuk,dan kedua lengan lurus ke bawah.
b) Dengan sikap hampir berlutut, kemudian menangkap bola.
6) Teknik Memukul Bola
Memukul
bola dalam permainan rounders merupakan faktor utama untuk mendapatkan
nilai.Oleh karena itu, teknik memukul hendaklah mendapat perhatian yang
sungguh-sungguh.
Teknik memukul bola rounders adalah sebagai berikut:
a) Pegang alat pemukul di bagian pangkalnya dengan kedua tangan.
b) Tangan kanan berada di atas tangan kiri.
c) Kemudian berdiri menyamping sehingga pitcher berada di samping kiri pemukul.
d) Kedua kaki dibuka selebar badan.
e) Letakkan alat pemukul di atas bahu sebelah kanan dengan menekuk kedua siku tangan.
f) Pandangan diarahkan ke arah pitcher.
g) Ayunkan
pemukul mendatar dengan meluruskan kedua siku tangan disertai lecutan
pergelangan kedua tangan saat bola dalam jangkauan pukulan.
h) Pada saat memukul diusahakan sambil melangkahkan kaki kiri ke arah kiri agar pukulan lebih keras.
4. Cara Bermain Rounders
Jumlah
pemain terdiri dari atas 9 orang.Setiap memulai permainan harus
melakukan undian, untuk menentukan siapa terlebih dahulu memukul bola.
Pemukul bola boleh bergerak pada tiang pertama, setelah mendapat
lemparan bola yang sah. Ketika tidak ada pemukul bola yang menunggu
pukulan, seluruh anggota pemukul bola dapat keluar secara serentak.
Tentunya hal ini dapat dilakukan jika seorang penjaga lapangan melampar
bola langsung ke daerah pukulan, sebelum seorang pelari mencapai tiang
ke-4.
Pemukul
bola harus mengoper keluar, masing-masing dari tiga tiang untuk
mencapai tiang keempat yang disentuh. Masing-masing mendapatdua kali
giliran untuk memukul bola dan menjaga lapangan.
Penjaga
lapangan berusaha mengahalangi pukulan yang dilakukan pemukul, atau
pada saat berlari. Karena pemukul tidak berlari langsung pada tempatnya,
kecuali dihalangi pemain penjaga. Pemukul disamping lapangan, sambil
menunggu pukulan, harus berdiri di daerah paling belakang dari posisi
penjaga lapangan, serta pada empat buah tiang. Berlari harus melalui
luar tiang.
BalasHapusbaju bola murah
kaos bola murah
baju bola online
jual baju bola
jual kaos bola
kaos bola online
grosir kaos bola
grosir baju bola